Home Ads

16.1.17

Tentang Kamu - Novel Juz Kehidupan yang Inspiratif


Review ini sebelumnya sudah pernah saya post di note fb. Tapi karena bingung mau nge-post apa di blog ini, jadilah saya post ulang review Tentang Kamu. Karena faktor bingung ini juga yang membuat saya telat untuk nge-post, ditambah faktor X juga sih sebenarnya 😥. Padahal kan jadwalnya hari Sabtu, tapi yaa beginilah blogger timbul tenggelam yang sedang belajar persisten. Semoga post-post berikutnya tidak telat lagi, doakan yaa. Semoga bermanfaat 😊
 ⚛⚛⚛
 
Tentang Kamu mengisahkan petualangan seorang pengacara muda bernama Zaman Zulkarnaen dalam menggali informasi mengenai salah satu klien firmanya. Saking pentingnya klien ini, pemimpin firma hukum tempat Zaman bekerja mempimpin sendiri rapat. Zaman tidak pernah menyangka kasus sepenting ini dilimpahkan sepenuhnya padanya.
Kasus bernilai triliunan rupiah ini harus segera dibereskan oleh Zaman. Karena menurut hukum warisan di Inggris, jika seseorang tidak mempunyai ahli waris yang sah maka harta yang ditinggalkan akan menjadi milik Ratu Inggris. Sementara, harta kekayaan yang ditinggalkan oleh klien Zaman bernilai 1 miliar Poundsterling atau setara dengan 19 triliun rupiah. Sebuah nilai yang fantastis. Jumlah kekayaan yang melebihi total kekayaan Ratu beserta keluarganya.
Yang lebih mengejutkan Zaman,
klien tersebut bernama Sri Ningsih. Itu berarti klien tersebut berasal dari negara yang sama dengannya, Indonesia. Zaman jadi penasaran, siapa sebenarnya Sri Ningsih? Bagaimana dia mempunyai jumlah kekayaan yang sangat besar? Bagaimana dia bisa memegang paspor Inggris? Dan pertanyaan yang paling penting, benarkah Sri Ningsih tidak memiliki seorang pun ahli waris?
Zaman pun memulai tugasnya untuk mencari ahli waris yang sah dari Sri Ningsih. Pencarian dimulai dari Paris, di sebuah panti jompo tempat Sri Ningsih mengembuskan napas terakhir. Di sini, Zaman tidak banyak mendapatkan informasi mengenai kliennya. Seorang perawat di sana mengatakan bahwa Sri Ningsih tidak pernah bercerita mengenai keluarganya. Kehidupan seorang Sri Ningsih pun sama seperti kehidupan penghuni panti yang lain, tidak ada yang istimewa. Di akhir kunjungannya perawat tersebut memberikan diary milik mendiang Sri Ningsih.
Berbekal diary ini, Zaman melanjutkan penyelidikannya. Diary tersebut hanya ditulisi empat halaman, dengan masing-masing halaman berjudul Juz Pertama, tentang Kesabaran; Juz Kedua, tentang Persahabatan; Juz Ketiga, tentang Keteguhan Hati dan Juz Keempat, tentang Cinta.
Perjalanan Zaman untuk mencari ahli waris Sri Ningsih ternyata cukup pelik. Zaman tidak hanya berkejaran dengan waktu. Selain kehidupan Sri Ningsih yang berupa misteri, Zaman juga harus siap berhadapan dengan Heir Hunters yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh keinginan mereka.
Akankah Zaman menemukan ahli waris yang sah dari Sri Ningsih? Atau harta warisan tersebut akan jatuh ke tangan yang tidak berhak? Kisah perjalanan Zaman dalam menguak misteri kehidupan Sri Ningsih ditulis dengan apik oleh Tere Liye dalam novel setebal 524 halaman ini.
Setelah merampungkan membaca Tentang Kamu, ada beberapa catatan menarik menurut saya yang perlu saya tuliskan di sini. 

COVER
Pepatah mengatakan, jangan menilai isi dari cover. Karena cover bisa saja jelek tetapi isinya bagus. Atau sebaliknya, covernya bagus tapi isinya jelek. Bagi penggemar Tere Liye mungkin tidak akan berpikir dua kali untuk membeli buku-buku beliau. Cukup dengan melihat nama Tere Liye maka buku tersebut akan langsung masuk keranjang belanja. Tetapi, bagaimanapun bagi saya cover tetap penting karena impresi awal saya ketika membaca buku ya dimulai dari cover.
Cover Tentang Kamu sederhana dan tidak norak. Dengan sepasang sepatu tua coklat berlatarkan warna senada. Tetapi, saking sederhananya covernya malah jadi kurang menarik. Di bagian atas yang terlihat kosong sedangkan pada bagian bawah terlihat penuh membuat tampilannya kurang proporsional.

JUDUL
Tentang Kamu merupakan judul yang romantis dan menimbulkan sensasi tersendiri bagi saya. Awalnya, saya berpikir kalau isi novel ini dipenuhi kisah cinta. Ternyata saya salah. Isinya didominasi kisah perjuangan hidup yang inspiratif. Dari 33 bab, hanya 7 bab (termasuk epilog) yang bernuansa romansa. Meskipun demikian, kisah cinta yang dihadirkan antara Sri Ningsih dengan Hakan sangat berkesan. Sederhana tapi dalam. Darinya kita akan belajar bahwa “Dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian.” (hal.286)

BLURB
“Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang menemukan kita.
Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.
Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.”
Quote yang menjadi blurb di novel ini membuat saya sangat tertarik. Rangkaian katanya begitu indah. Setelah membacanya, saya semakin yakin jika tema novel Tentang Kamu adalah cinta. Satu dari tiga paragraf khusus menyebutkan cinta. Blurb memang bukan ringkasan cerita tetapi setidaknya menggambarkan sebagian besar isi yang membuat pembaca tertarik. Seharusnya quote juz lain dari kisah hidup Sri bisa ditambahkan agar pembaca tidak berpikir kalau novel ini hanya berbicara masalah cinta. Karena sebagaimana yang telah saya tuliskan pada bagian judul, novel Tentang Kamu tidak didominasi oleh kisah percintaan. Karena arti cinta hanyalah satu dari empat juz kehidupan Sri Ningsih. Sangat sayang jika tiga juz yang lain yang menjadi daya tarik novel ini tidak ditampilkan di depan.

TOKOH
Dari beberapa novel Tere Liye yang saya baca, nama-nama tokoh utama yang dipilih unik. Lail dan Esok pada novel Hujan, Bujang/ Agam pada novel Pulang, Raib pada novel Matahari dan Zaman pada novel Tentang Kamu.
Pemilihan nama pun tidak sekadar asal comot, sepertinya ada maksud tertentu ketika memilihnya. Sebut saja Raib sinonim dari kata hilang. Dalam novelnya diceritakan kalau Raib memiliki kemampuan menghilang. Agam (mungkin) merupakan penggalan dari kata Agama. Dalam novelnya makna pulang yang menjadi solusi adalah pulang pada panggilan Tuhan (agama). Dan pada novel Tentang Kamu ini, tokohnya seperti melakukan perjalanan waktu dari zaman ke zaman.
Tokoh-tokoh lain yang dihadirkan dalam buku ini, memiliki peran yang maksimal. Tidak ada tokoh yang berperan ‘sepele’ meskipun tokoh itu bukan tokoh utama. Porsinya pun dirasa pas yang membuat cerita terasa semakin nikmat.

LATAR
Bukan hanya kreatif dalam memilih nama tokoh, dalam novel Tentang Kamu Tere Liye juga kreatif dan berani dalam memilih latar. Tidak main-main, lima tempat sekaligus dimasukkan dalam novel ini. Lima tempat itu adalah Pulau Bungin (Sumbawa), Surakarta, Jakarta, Inggris dan Paris. Mengapa saya katakan kreatif? Latar pertama, Pulau Bungin, salah satu pulau dengan penduduk terpadat di dunia. Di Pulau Bungin ini, kambing-kambing hidup dengan memakan kertas. Tere Liye berhasil memasukkan semua informasi tersebut dalam novel tanpa membuat pembaca merasa membaca buku pengetahuan umum. Kelima tempat tadi juga bukan hanya merupakan tempelan semata. Pembaca dibuat seperti hadir di setiap lekuk tempat yang dideskripsikan.
Tere Liye juga cukup berani mengambil latar waktu yang panjang. Dari tahun 1946 sampai 2000an. Dalam rentang waktu tersebut, banyak kejadian besar dalam sejarah yang mengubah Indonesia bahkan dunia. Seperti peristiwa G 30 S PKI tahun 1965, Malari (Malapetaka 15 Januari) di tahun 1974, Y2K di tahun 1999 dan Subprime Mortagage di tahun 2007. Dan lagi-lagi, Tere Liye berhasil memasukkan peristiwa - peristiwa penting tersebut dalam novel ini tanpa membuat pembaca merasa membaca buku sejarah. Peristiwa-peristiwa penting tersebut juga tidak hanya dijadikan latar waktu sekilas lalu, melainkan digabungkan dalam latar suasana yang mempengaruhi alur hidup tokohnya.

KONFLIK
Di dalam novel Tentang Kamu, banyak sekali konflik yang dihadirkan. Konflik-konflik ini memuat saya penasaran untuk terus membacanya. Tidak heran, novel setebal 500an halaman ini bisa saya khatamkan dalam waktu dua hari saja. Padahal, biasanya saya hanya mampu membaca tidak lebih dari 200 halaman dalam rentang waktu yang sama. Karena penasaran, saya terus membaca Tentang Kamu di sela-sela kesibukan bahkan dalam posisi tiduran dan sambil menyusui anak.
Sebagaimana novel-novel berbobot yang langsung memberikan masalah di awal sehingga membuat pembaca penasaran, Tere Liye juga melalukan hal yang sama. Konflik langsung dihadirkan di halaman-halaman awal. Sebuah pertanyaan menarik muncul ketika Zaman melakukan interview di firma hukum Thomson & Co. “Jika berkata jujur akan membuat empat orang jahat terbunuh mengenaskan, sedangkan berbohong akan membuatnya selamat, maka pilihan apa yang akan Anda ambil?.”(hal.8). Pertanyaan tersebut tidak pernah lepas dari otak saya ketika membaca tiap bab novel ini. Saya semakin penasaran ketika sampai tiga per empat halaman, jawabannya juga belum muncul, apa mungkin pertanyaan itu hanya tempelan?. Ternyata tidak, jawaban Zaman atas pertanyaan ini diletakkan pada ending. Sebuah cara yang genius untuk terus menjaga ketertarikan pembaca.
Dalam bab-bab berikutnya, Tere Liye juga tidak lupa memberikan pancingan yang menggiring pembaca untuk terus bertanya-tanya, terus bagaimana? Kok bisa?.
Bukan itu saja, tidak seperti pada novel Pulang yang cenderung serius, pada novel Tentang Kamu, Tere Liye memasukkan nuansa humor. Setelah disuguhi ketegangan demi ketegangan, Tere Liye membuat pembaca tertawa. Misalkan ketika di Pulau Bungin. Penulis menghadirkan tokoh La Golo yang memiliki perawakan menyeramkan namun bertanggung jawab dan lugu. Karena keluguannya, La Golo sering bertingkah apa adanya dan mengundang gelak tawa. Seperti pada halaman 60 “Saatnya tidur – tepatnya berusaha tidur di antara dengkuran La Golo yang mirip suara gergaji”. La Golo tidur mendengkur, tanpa sadar mulutnya terbuka saat mendengarkan cerita, dan terkadang menanyakan hal-hal yang absurd.

SUDUT PANDANG
Di dalam novel Tentang Kamu, Tere Liye menggunakan POV 3, sudut pandang yang paling tepat untuk menceritakan kisah 2 tokoh sentral di sini. Dengan menggunakan POV 3, Tere Liye bisa lebih bebas dan leluasa mendeskripsikan segala hal dan juga berhasil menghindari kesalahannya yang terdahulu. Apa kesalahannya? Pendeskripsian tokoh ‘Aku’ (POV 1) yang pengetahuannya terbatas menjadi tokoh yang Maha Tahu (POV 3). Misalkan pada novel Pulang adegan saat Bujang membunuh ketua Lin. Bujang menuturkan bagaimana perubahan posisi ketua Lin yang sedang berada di ruang meditasi. Padahal saat itu, Bujang sudah keluar dari ruangan.
Sedikit hal yang menngganggu saya, pada novel Tentang Kamu, ketika terjadi pergeseran tokoh utama dari Zaman ke Sri, di sana Zaman dikisahkan sedang mendengarkan cerita dari tokoh yang ia datangi. Jika memang kisah Sri adalah cerita si tokoh pada Zaman, rasanya sedikit kurang pas mengingat karakter Sri yang tidak terbuka masalah pribadi. Cerita si tokoh terlalu detail sampai pada sesuatu yang hanya Sri yang tahu. Namun, jika bagian tersebut adalah penuturan narator kepada pembaca, maka hal di atas tidak jadi masalah. Hanya saja, kesan yang saya dapatkan, kisah Sri memang dituturkan oleh tokoh yang ditemui oleh Zaman.

AMANAT
Berbicara masalah pesan, sepertinya adalah ciri khas dari Tere Liye memberikan banyak petuah dalam setiap novelnya. Hebatnya, pembaca tidak merasa digurui. Pesan-pesan tersebut disampaikan dengan lembut dan dirangkai dengan kalimat yang menawan. Jika dihitung, ada belasan kalimat dalam novel Tentang Kamu yang bisa dijadikan quote. Beberapa yang menjadi favorit saya,
Apa yang membuat pernikahan orangtua dulu langgeng berpuluh tahun? Karena mereka jatuh cinta setiap hari pada orang yang sama. Maka kesedihan dan ujian seberat apapun bisa dilewati engan baik.” (hal.385)
“Bahkan sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya.” (hal.257)
“Hati manusia persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak pernah tahu kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati oleh seseorang”. (hal.415)
Namun, jika diperhatikan lagi. Novel Tentang Kamu sepertinya merupakan penegasan (atau mungkin pengulangan) amanat dari novel-novelnya yang terdahulu. Sebagaimana juz kehidupan Sri Ningsih, amanat tersebut tentang kesabaran, tentang persahabatan tentang keteguhan hati, tentang cinta, tentang masa lalu dan tentang melupakan. 

TAMBAHAN
Di beberapa halaman novel ini, ada beberapa halaman yang sepertinya masih terasa ganjil.
  • Halaman 73 “Aku punya hadiah untukmu, Dek.” Tersenyum
Meskipun pembaca mengerti siapa yang tersenyum, tetapi saya merasa kalimatnya menjadi aneh ketika subyeknya hilang.
  • Halaman 88 “Saat istri pertamanya Rahayu tiba-tiba terjatuh di dapur dan mengalami pendarahan. Dia cemas sepanjang sore. Saat tidak menemukan istrinya di kamar, ia mencarinya ke dapur.”
Di halaman sebelumnya, diceritakan kalau Rahayu terjatuh ketika acara syukuran. Tetapi kalimat di atas menyiratkan kalau Rahayu jatuh ketika Nugroho sedang keluar bekerja.
  • Halaman 106 “Mencari teripang, ikan, kerang atau tetehe (bulu babi) di laut dangkal sekitar pulau Bungin adalah pekerjaan itu”.
Saya tidak mengerti ‘itu’ di sini apa? Kalimatnya terasa janggal.
  • Halaman 109 “Kembali ke teras depan rumah Pak Tua. Masa kini”.
Di halaman-halaman sebelumnya Penulis tidak pernah menjelaskan, apakah yang sedang diceritakan masa lalu atau masa kini. Akan tetapi, di beberapa bagian disebutkan seperti contoh di atas. Jika memang ingin membuat seperti di film-film ada keterangannya, sebaiknya Tere Liye konsisten dari awal agar tidak terasa aneh ketika tiba-tiba muncul di tengah halaman.
  • Halaman 136 Ketika Nusi Maratta meninggal
Bagian ini sepertinya terlalu dramatis. Nusi yang memiliki karakter yang sebelumnya pemarah dan tidak penyayang, bahkan pada anaknya tiba-tiba berubah peduli pada anak tirinya hanya dalam hitungan detik.
  • Di halaman 268 disebutkan Nur ‘Aini memiliki lima anak sedangkan di halaman 269 tujuh anak. Mana yang benar?
  • Dihalaman 515, “Sambil menatap penuh kebencian pada Ningrum yang duduk di lapangan rumput”
Bukannya yang menatap itu Ningrum? seharusnya yang ditatap Murni.

Akhirnya, novel Tentang Kamu merupakan novel inspiratif yang tidak boleh dilewatkan. Novel ini mengajak kita menelusuri juz kehidupan seorang Sri Ningsih agar kita dapat bercermin darinya. Bahwa hidup tidak selalu sesuai yang kita inginkan, namun kesabaran dan keikhlasan akan membuatnya terasa lebih mudah.
Sebagai penutup, saya kutipkan juz pertama Tentang Kesabaran dari diary Sri Ningsih.
“Terima kasih banyak atas pelajaran tentang kesabaran. Bapak aku akhirnya memahaminya. Apakah sabar memiliki batasan? Aku tahu jawabannya sekarang. Ketika kebencian, dendam kesumat sebesar apa pun akan luruh oleh rasa sabar. Gunung-gunung akan rata, lautan akan kering, tidak ada yang mampu mengalahkan rasa sabar. Selemah apa pun fisik seseorang, semiskin apa pun dia, sekali di hatinya punya rasa sabar, dunia tidak bisa menyakitinya.”

Detail Buku
Judul : Tentang Kamu
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tebal : 524 hal
Terbit : Cetakan I, Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yang teman tinggalkan sangat berharga bagi saya. Terima kasih telah berkunjung dan berkenan meninggalkan jejak ^ ^

FlatBook

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *