Berwisata ke luar negeri dengan bujet hemat merupakan
incaran para traveler. Terutama traveler dengan ‘kategori’ backpaker yang punya
prinsip biaya mini, fasilitas maksi. Meskipun, memang untuk segala
sesuatunya ada harga ada kualitas. Paling tidak, biaya yang sebenarnya tidak
perlu dikeluarkan bisa tetap aman dikantong untuk keperluan yang benar-benar
penting.
Sesuai judulnya, buku
Travel
Hemat ke Sydney dan Blue Montains ini memuat panduan untuk para traveler yang
ingin berwisata ke Sydney dan Blue Montains. Buku ini terbagi ke dalam 7 bab.
Bab pertama berisi fakta penting
tentang Sydney seperti Kode
negara, jam kerja, sistem kelistrikan, alamat kedutaan besar dan konsulat
jenderal, nomor telepon darurat dan informasi-informasi penting lainnya.
Informasi yang disampaikan mungkin terlihat ‘sepele’ tapi sangat penting untuk
diketahui oleh traveler. Jangan sampai hal-hal kecil yang luput dari perhatian
menyebabkan rencana perjalanan kacau. Misalnya, jika di Indonesia colokan
listriknya terdiri dari dua lubang, lain halnya dengan di Australia yang
colokan listriknya ada tiga. Tegangan
listriknya pun 200-240 volt 50 kHz. Makanya, adaptor perlu dibawa supaya semua
alat listrik bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Bab kedua menguraikan persiapan perjalanan yang semestinya
dilakukan oleh traveler. Pengetahuan seperti mata uang dan pilihan ‘pembayaran’
yang bisa dilakukan agar aman dan nyaman. Musim dan suhu udara Australia ketika
merencanakan perjalanan agar tidak salah kostum. Bagaimana apply Visa dan Paspor pun tidak ketinggalan dijelaskan oleh
penulis. Informasi menarik dalam bab ini yang saya dapatkan, ternyata untuk
mengajukan permohonan Visa Australia bisa melalui Pos jika kita berdomisili di
luar daerah Jakarta dan Bali.
Bab Ketiga menjelaskan pilihan transportasi yang bisa
digunakan oleh traveler untuk menuju ke Sydney dan transportasi dalam kota
Sydney. Dari Bandara Sydney Kingsford Smith ke pusat kota Sydney, traveler bisa
menggunakan berbagai pilihan moda transportasi seperti kereta api, bus, taksi
dan shuttle van. Sedangkan untuk transportasi dalam kota Sydney, traveler bisa
menggunakan Free Sydney CBD Shuttle Bus. Sesuai namanya bus ini gratis dan
beroperasi setiap 10 menit. Tetapi, bus ini mempunyai rute terbatas, hanya di
wilayah Central Business District (CBD)
saja. Untuk ke pelosok kota Sydney traveler bisa menggunakan bus kota
yang tentunya berbayar. Pilihan transportasi lainnya adalah Kapal Feri, City
Rail, Metro Light Rail, Water Taxi, Taksi, City Explorer & Bondi Explorer
Bus.
Bab keempat berisi informasi yang ‘mungkin’ paling menarik
untuk pembaca, tempat wisata di Sydney. Ketika menyebutkan kota Sydney, mungkin
yang terlintas adalah Sydney Opera House dan Sydney Harbour Bridge. Ternyata,
kota Sydney punya banyak tempat wisata menarik lainnya. Di dalam buku ini
setidaknya disebutkan beberapa tempat wisata menarik yang bisa dijadikan pilihan.
Misalnya, Art Gallery of New South Wales yang merupakan galeri-galeri dari para
seniman Australia. Chinese Garden, taman bernuansa khas oriental yang konon
terbesar di luar daratan China (hal.102). IMAX Theatre Sydney, dengan teknologi
IMAX, penonton seolah-olah tengah ikut terlibat dalam film yang sedang diputar
(hal.107). Atau Susannah Place Museum, museum yang menggambarkan kehdupan
rakyat jelata di kota Sydney pada 1840-1900an.
Bab kelima, The Blue Mountains. Sebagaimana pada bab Sydney,
pada bab ini penulis menjelaskan pengetahuan sekilas mengenai blue mountains, bagaimana
cara menuju ke Blue Mountains dan atraksi apa saja yang menarik di sana. Selain
itu, penulis juga menambahkan kota-kota menarik yang bisa dikunjungi di sekitar
Blue Mountains. Salah satunya Leura, kota kecil yang terkenal dengan keindahan
taman-tamannya, deretan bangunan tua yang terawat dengan baik dan berbagai kafe
dan restoran. Area jalan utama di Leura (Leura Mall) dinobatkan sebagai “urban
conservation area” oleh The National Trust.
Bab keenam, penulis memberikan rencana perjalanan di Sydney
yang bisa dilakukan traveler selama 5 hari penuh. Sedangkan Bab ketujuh berisi
perhitungan biaya perjalanan yang kira-kira akan dikeluarkan untuk melakukan
wisata ini.
Bagi saya yang bukan traveler, saya sangat menikmati membaca
buku ini. Penjelasan yang diberikan bisa dikatakan lengkap dan rinci. Penulis
juga secara jujur menyebutkan daerah-daerah rawan terjadinya kejahatan. Untuk
traveler yang ‘hanya’ sekali melakukan perjalanan ke Sydney mungkin tidak akan
mengetahui hal sedetail ini. Jadi, bsa dilihat kalau penulis merupakan orang
yang memang sudah berpengalaman.
Satu yang membuat kenikmatan membaca saya berkurang. Penulis
mempromosikan websitenya terlalu kentara. Memang sih, tidak ada yang melarang
penulis melakukan promosi, hak penulis mau menullis apa saja di bukunya.
Tetapi, alangkah bagusnya jika promosi dilakukan lebih smooth dan elegan seperti ddalam buku Make It Happen. Karena
mengetahui besarnya manfaat merencanakan keuangan, pembaca yang merasa
membutuhkan perencana keuangan akan langsung teringat pada perusahaan yang
dipimpin oleh penulis. Padahal dalam bukunya, penulis tidak banyak menyebutkan
perusahannya.
Secara keseluruhan, buku ini bermanfaat bagi pembaca yang
ingin merencanakan wisata ke Sydney dan Blue Mountains. 4 bintang untuk
manfaatnya dan -1 untuk promosi yang kurang elegan.
Detail Buku:
Judul : Wisata Hemat Australia Sydney dan Blue Mountains
Penulis : Agung Basuki
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 220 halaman
Cetakan : I, 2013
ISBN : 9786020222417
Harga : Rp. 63.340, -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang teman tinggalkan sangat berharga bagi saya. Terima kasih telah berkunjung dan berkenan meninggalkan jejak ^ ^