Home Ads

10.6.17

Perjalanan Menemukan Tuhan dan Menghadapi Masa Lalu






Novel ini berkisah tentang kehidupan seorang perempuan bernama Katya. Dia kabur dari rumah karena sudah tidak tahan dengan perlakuan suaminya. Suami yang seharusnya mengayomi dan melindungi istri malah menjadi ancaman terbesar hidupnya.
Katya kerap disiksa. Suaminya tidak segan-segan menganiaya jika merasa ada yang tidak disukai. Seperti ketika rasa masakannya tidak sesuai dengan selera suami, dia langsung mendapatkan pukulan sampai mengalami pendarahan. Peristiwa inilah yang kemudian memicunya untuk kabur dari rumah.
Pelarian Katya bukanlah ke rumah orangtuanya. Tindakan tersebut cukup beralasan mengingat reaksi keluarganya. Saat dia memberitahu kalau suaminya sering bertindak kasar, kakaknya tidak percaya dan menganggap kalau si adik terlalu sensitif dan hanya melebih-lebihkan cerita. Sedangkan Ayahnya tidak jauh berbeda, pernah bilang kalau tidak akan percaya dalam seribu tahun jika suami Katya sampai tega menyakitinya.
Tujuan Katya adalah London. Dia ingin meminta bantuan sepupunya yang menetap di sana. Tidak peduli apa yang akan dilakukan setelah itu, yang penting dia bisa jauh dari suaminya. Di pesawat dia bertemu dengan Evelyn. Wanita itu menawarkan bantuan dan mengajak Katya ke Edinburgh. Katya skeptis, bagaimana dia bisa percaya dengan orang asing ketika orang yang dicintainya melakukan hal yang buruk.
 “Saat ini orang bisa melakukan kejahatan yang sulit dibayangkan mampu dilakukan oleh manusia. Tapi, satu hal yang pasti, orang yang takut pada murka Tuhan, yang menjalani agamanya sebaik dia mampu, takkan sanggup menyakiti orang lain” (halaman 89). Kalimat sederhana dan cenderung tidak menjanjikan itulah yang justru akhirnya membuat Katya luluh.
Setelah berbicara dengan Evelyn, pikiran Katya terbuka. Tidak ada jaminan sepupunya akan siap menampung. Mustahil juga dia bisa bertahan hidup di kota mahal itu tanpa pekerjaan. Sedangkan di hadapannya ada orang yang siap mengulurkan tangan. Dia pun berubah pikiran dan memutuskan untuk ikut bersama Evelyn ke Edinburgh.
Di Edinburgh, Katya menemukan Tuhan. Dia yang dulunya jarang beribadah bertransformasi menjadi sosok yang religius. Justru orang-orang yang tidak seiman yang membuatnya berubah. Mereka mengusahakan yang terbaik untuk memastikan dia bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman.
Di sana Katya juga menjadi relawan di tiga lembaga amal yang berbeda, yaitu We are family, Solitude dan Good Karma. Badan amal terakhir bertujuan untuk membantu keluarga dan korban kekerasan. Cerita para korban kekerasan selalu membuatnya teringat dengan masa lalu. Dua tahun meninggalkan Jakarta tidak juga membawa kesembuhan. 
Suatu hari, Katya bertemu dengan Sebastian, jutawan yang berpartisipasi dalam sebuah program televisi. Selama sepekan, laki-laki itu menyamar menjadi pengangguran untuk menemukan badan amal yang layak didanai. Interaksi selama di Edinburgh membuat Sebastian simpati pada Katya. Begitu pun sebaliknya, Katya menaruh hati pada Sebastian. 
Sayangnya, hubungan mereka mempunyai beberapa penghalang. Selain Katya yang masih berstatus istri orang, Sebastian juga memiliki keyakinan yang berbeda, ditambah trauma masa lalu yang masih belum juga hilang. Penghalang-penghalang itu membuat Katya ragu melangkah.
Sebuah kejadian membuat Katya memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Dia tidak ingin bersembunyi dan lari lagi. Masa lalunya harus dihadapi. Meskipun keputusannya itu juga berarti melepaskan Sebastian.
Di Jakarta, banyak hal yang tidak terduga terjadi. Satu per satu masalah datang silih berganti. Jika dulu Katya hanya bisa memkirkan kabur sebagai jalan keluar, kali ini dia menghadapi semuanya dengan berani. Karena sekarang selalu ada Tuhan membersamai. 
Buku ini memberikan pelajaran yang terang bagaimana seseorang harus menghadapi masa lalunya. Serumit apapun itu, masalah tidak akan selesai jika manusia lari. Sebaliknya, masalah akan terus menghantui. Dan jalan keluar pertama yang harusnya ditemui adalah Tuhan.


Identitas Buku

Judul : Love in Edinburgh
Pengarang : Indah Hanaco
Halaman : 241 halaman
Cetakan : Pertama, 2016
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 9786020325347

Tulisan ini dimuat Koran Jakarta, Edisi 13 Maret 2017

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yang teman tinggalkan sangat berharga bagi saya. Terima kasih telah berkunjung dan berkenan meninggalkan jejak ^ ^

FlatBook

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *